Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 03:45:59【Resep Pembaca】187 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(1268)
Sebelumnya: Menengok suasana jelang pembukaan ajang CIIE ke
Selanjutnya: BGN minta Dinkes ngak asal keluarkan SLHS untuk dapur MBG
Artikel Terkait
- Ahli Ekologi Hewan: NTB jadi daerah penting bagi migrasi burung dunia
- BGN proses penonaktifan pelaku pelecehan verbal pegawai SPPG
- Ini kata hakim PN Jaksel yang beratkan vonis Nikita
- Realisasi investasi triwulan III di Sumut capai Rp42,36 triliun
- BPS: Konsumsi RT tumbuh 4,89 persen, disokong transportasi
- SPPG MBG Preneur hadir di Malang, dukung sistem pasokan pangan lokal
- Dampak Luapan Banjir antara Stasiun Alastua
- Ngak perlu biaya mahal, Ini cara bikin "black garlic" sendiri di rumah
- Bulan Sabit Merah sebut 29 staf di Gaza tewas sejak agresi Israel
- Polres Ponorogo bangun tiga dapur SPPG dukung program MBG
Resep Populer
Rekomendasi

BGN minta Dinkes ngak asal keluarkan SLHS untuk dapur MBG

BGN tegaskan menu MBG ngak boleh gunakan bahan pabrikan

KSAD sebut pelatihan personel di bidang MBG dibiayai pihak Singapura

Anggota Komisi VII DPR: Maksimalkan promosi wisata Kalbar lewat medsos

Menteri PU tinjau pembangunan floodway atasi banjir di Medan

Waspadai dampak paparan mikroplastik terhadap kesehatan

Khofifah optimistis integrated farming Pasuruan dongkrak produksi susu

Malaysia apresiasi ketertarikan Selandia Baru gabung Dewan Halal ASEAN